Powered By Blogger

Wednesday, June 15, 2011

Pola Pikir Orang Kaya

Apakah Anda pernah mendengar nama Robin Hood? Tokoh ini sangat digemari oleh banyak orang karena kisah heroiknya yang merampok uang dari orang-orang kaya dan kemudian membagi-bagikan hasilnya secara merata bagi semua orang miskin.

Apabila kita melihat dari sisi radikal, tingginya popularitas dari Robin Hood ini memperlihatkan bahwa banyak orang yang merasa bahwa dunia ini tidak adil karena orang-orang yang kaya bisa memiliki uang begitu banyaknya. Memang fakta menunjukkan bahwa sebagian besar uang yang beredar ini dikuasai oleh hanya
sebagian kecil dari masyarakat.

Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi dunia apabila Robin Hood berhasil mengumpulkan semua uang yang ada dan membagikannya secara merata ke semua orang? Sekilas dunia tampak lebih indah. Tidak ada lagi orang kaya, dan tidak ada lagi orang miskin. Semua orang hidup dengan kemakmuran yang sama.

Marshall Sylver, di dalam bukunya yang berjudul Passion Profit Power, menjelaskan lebih detil mengenai pertanyaan diatas. Apa jadinya dunia ini apabila uang yang ada dibagikan secara merata ke semua orang? Dan ternyata jawabannya cukup menyedihkan. Dalam waktu 5 tahun, komposisi uang akan kembali seperti semula. Orang-orang yang dulunya kaya akan kembali menguasai sebagian besar uang yang ada.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada pola pikir orang mengenai uang yang dimilikinya. Kebanyakan orang, yang pada akhirnya akan kembali miskin, akan berpikir "Enaknya uang ini digunakan untuk membeli apa ya?". Kemudian uangnya dihabiskan untuk membeli barang-barang, berlibur ataupun bersenang-senang. Singkat kata, konsumtif. Setelah seluruh uang dibelanjakan, mereka kembali menjadi miskin.

Hal yang berbeda terjadi pada orang kaya. Orang kaya akan berpikir bagaimana caranya untuk memanfaatkan uangnya agar dapat mendatangkan uang lebih banyak lagi. Mereka akan menggunakan uangnya untuk membuka usaha, ataupun berinvestasi. Akhirnya mereka akan mengumpulkan uang jauh lebih banyak dari orang biasa.
Kebanyakan orang tidak bisa menerima kenyataan ini. Orang-orang yang miskin lebih cenderung untuk menyalahkan lingkungan, orang lain ataupun nasib. Ini adalah tindakan yang tidak tepat. Tindakan menyalahkan tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya. Akan jauh lebih baik bila kita semua bersedia mengevaluasi keadaan secara objektif. Kita bisa mengamati orang-orang kaya di sekitar kita, kita bisa pelajari pola pikirnya yang positif, dan kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita. Kekayaan akan datang dengan
sendirinya.

Sumber

Friday, April 22, 2011

Pengusaha Dari Trawas Mojokerto
















Meski bisa di katakan Trawas adalah daerah yang cukup jauh dari wilayah perkotaan, namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah seseorang untuk mempunyai usaha di bidang Distribusi yang notabene biasanya di lakukan oleh orang yang tinggal di kota besar.

Adalah pengusaha muda Ardianzah Roni telah melakukan hal tersebut. Pengusaha muda yang baru saja merayakan kelahiran putrinya yang ke 3 ini sudah melakukan usaha pendistribusian ice cream Mr Cool selama 1 tahun lebih. Dengan tangan dinginnya, produk tersebut sudah terdistribusikan dengan baik di beberapa kota di Jawa dan bahkan sampai luar pulau Jawa.

Sebelum memutuskan menjadi distributor Mr Cool, dia juga mempunyai pengalaman mendistribusikan beras, tapi karena rekan bisnis yang tidak bisa menjaga kepercayaan,
akhirnya di putuskan untuk menghentikan usaha tersebut. Pengalaman sebelumnya ini tentu sangat membantu pada usaha ini seperti jalur distribusi yang sudah di ketahui, koneksi yang sudah di kenal dan sistem atau pola dari usaha ini.

Di katakan juga bahwa untuk usaha distribusi kita tidak mungkin bergerak sendiri, perlu kiranya satu team yang solid untuk mendukungnya. Untuk itu dia mengajak 2 partner kerja untuk memperkuat usahanya.

Meski demikian setiap usaha pasti mempunyai satu atau dua kendala yang harus di hadapi. Beberapa kendala yang di hadapi seperti armada, stock barang serta permodalan adalah beberapa hal yang masih menjadi PR dari pengusaha muda ini.

Thursday, January 27, 2011

Undangan Seminar


Mengajak kepada segenap masyarakat Mojokerto maupun luar Mojokerto untuk berinvestasi pada Seminar Budidaya Jabon Dan Pemasarannya.

Jabon sekarang menjadi sangat populer, banyak sekali penyebab kepopuleran jabon diantaranya harga jual yang bagus, masa panen yang lebih cepat, industri penyerap yang lebih luas, dan lain sebagainya.


Akan tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah “beralihnya para petani sengon ke jabon” beralihnya petani jabon ke sengon sungguh membuat tumbuhan jabon ini sangat populer.

Kenapa para petani sengon beralih ke jabon?
Sebenarnya harga kayu sengon masih bagus, akan tetapi akhir-akhir ini tumbuhan sengon punya penyakit baru yang disebut tumor sengon / seperti tumor karat, inilah penyebab utama beralihnya petani sengon ke kayu jabon,


Beberapa kelebihan jabon dibandingkan dengan sengon:

  • Daunnya tidak disukai ternak, sehingga tidak perlu khawatir terjadi pencurian daun
  • Daun jabon akan rontok sendiri, itu akan membuat kayu jabon lurus rata ke atas tidak ada benjolan
  • Tidak dihinggapi tumor karat
  • Kayu jabon lebih banyak manfaatnya dibanding kayu sengon, lebih banyak diserap oleh banyak industri diantaranya kayu lapis, industri meubel, Tripleks, pulp, Papan, produsen peti buah, Alas sepatu, mainan anak-anak dan korek api.
  • Perawatan Jabon lebih mudah
  • Dapat bertumbuh di berbagai jenis tanah seperti; tanah liat, tanah lempung atau pun tanah berbatu
  • Pertumbuhan Jabon lebih cepat, Siap panen pada umur 4 tahun atau 5 tahun
Jadi tunggu apalagi segera daftarkan diri Anda karena tempat terbatas.

Thursday, January 6, 2011

Beranikah Anda Membakar Kapal Anda…???


Dari milis sebelah....

Oleh M Iqbal

Dalam sejarah Islam ada panglima perang yang memiliki strategi luar biasa, benar-benar luar biasa karena tidak pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya. Panglima perang tersebut adalah Thariq Bin Ziyad yang pada tahun 97 H (sekitar tahun 710 Masehi) memimpin 7,000 pasukan Islam memasuki Spanyol yang dijaga oleh 25,000 pasukan pimpinan Raja Roderick.

Untuk menyemangati pasukannya agar tidak gentar melawan musuh yang memiliki kekuatan jauh lebih besar, dan agar tidak ada satupun dari pasukaannya yang berpikir untuk ambil langkah mundur - apa yang di lakukan Thariq ?, dia membakar seluruh kapal-kapal yang dipakai pasukannya untuk mencapai pantai tenggara Spanyol. Ketika pasukannya bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan sang panglima ini, Thariq menjawabnya dengan pidato yang terkenal sbb :

Wahai saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian, ke manakah kalian akan lari?, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan selain dari barang-barang yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian”.

Tekad yang sangat kuat untuk hidup mulia atau mati syahid “Isy Kariman au Mut Syahidan” inilah yang dapat membawa kejayaan Islam dari waktu ke waktu.

Kita tahu akhirnya dalam sejarah bahwa diawali oleh tekad yang sangat kuat dan kebergantungan kepada Allah semata tersebut, Islam menjangkau wilayah yang paling luas beberapa puluh tahun kemudian setelah strategi ini ditempuh Thariq dan pasukan-pasukannya.

Ketika cerita tentang Thariq ini diajarkan secara turun temurun baik di dunia Islam maupun diluar Islam, maka sekitar 800 tahun kemudian, kurang lebih sepuluh generasi setelah Islam masuk Spanyol – anak keturunan bangsa Spanyol yang bernama Hernando Cortez - pun meniru bulat-bulat strategi Thariq tersebut diatas ketika ia memimpin ekspedisi penaklukan ke Mexico.

Hernando Cortez yang memimpin expedisi penaklukan bangsa Aztecs untuk merebut emas dan harta-harta lainnya ini membakar keseluruhan 11 kapal yang digunakan untuk membawa pasukannya mencapai daratan Mexico. Dengan demikian tidak ada pikiran untuk mundur, jalan hanya satu arah yaitu maju kedepan.

Kita juga tahu hasil dari kebulatan tekat Hernando Cortez ini, sampai sekarang bahasa resmi yang dipakai di Mexico adalah bahasa Spanyol. Ini menunjukkan betapa berhasilnya Hernando Cortez meniru strategi Thariq Bin Ziyad dalam upayanya untuk menaklukkan Mexico yang menjadi jajahan Spanyol sampai beratus tahun kemudian.

Kalau seorang Hernando Cortez saja bisa belajar dan menikmati ke-sukses-an dari meniru strategi Panglima Perang Islam Thariq Bin Ziyad, masa kita umat Islam di masa kini tidak bisa mencapai kesuksesan dengan belajar dari keberhasilan tokoh pejuang sekaliber Thariq ini ?.

Kalaulah medan kita bukan atau belum medan perang saat ini, minimal strategi Thariq dengan membakar kapal ini bisa kita terapkan di tekad kita untuk membangun usaha, untuk meninggalkan tempat kerja yang kita ragukan ‘kebersihan’-nya misalnya.

Dari pengalaman saya berinteraksi dengan sekian banyak peserta Pesantren Wirausaha dan juga peserta yang ikut pelatihan CIED (Center for Islamic Entrepreneurship Development) , penghalang terbesar dari setiap peserta yang ingin menjadi entrepreneur adalah keberaniannya untuk benar-benar terjun ke usaha – serta benar-benar meninggalkan pekerjaan sebelumnya.

Pengalaman saya sendiri-pun menunjukkan demikian; tidak kurang dari enam kali usaha berwiraswasta yang saya lakukan diluar jam kantor - ketika saya masih aktif sebagai eksekuitif ; tidak satupun yang berhasil. Yang ketujuh, kedelapan dan seterusnya insyaallah berhasil karena kapal saya benar-benar saya bakar.

Untuk mencapai karir puncak di Industri asuransi & investasi di usia muda, dengan sangat bersusah payah saya peroleh gelar profesi yang paling tinggi di New Zealand, Australia dan Inggris. Sangat sedikit professional asuransi & investasi Indonesia yang mencapai pengakuan semacam ini. Namun sejak lahirnya fatwa MUI bahwa bunga bank haram awal 2004 ( Fatwa No 1 Tahun 2004 Tentang Bunga), tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan mengenai keharaman bunga bank dan produk-produk yang terkait dengannya di dunia finansial - maka pekerjaan saya sebelumnya harus saya tinggalkan.

Maka alhamdulillah kapal yang namanya gelar professional dan karir puncak di industri finansial tersebut telah habis saya bakar dua tahun lalu. Sejak saat itu, mirip yang dilakukan oleh Thariq dan juga Cortez, medan ‘pertempuran’ saya menjadi medan ‘pertempuran’ yang sama sekali baru. Tidak mudah, tetapi juga tidak mustahil – hanya pertolongan Allah-lah yang menjadikan yang sukar itu mudah.

Jadi bagi Anda yang ingin pindah quadrant dari pegawai/eksekutif ke pengusaha, bila Anda berani membakar kapal Anda, Insyallah Andapun juga bisa berhasil….!. Wa Allahu A’lam

Monday, December 27, 2010

Wanita - Wanita Penginspirasi Dunia Entrepreneur

Era modern 2010 ini sudah banyak wanita yang tidak hanya diam di rumah, serta tidak sekadar mengurus anak dan masak saja.Justify Full

Dalam dunia bisnis dan wirausaha, wanita mempunyai peranan yang sangat penting. Banyak sekali dijumpai wanita-wanita yang sukses sebagai wanita karir dan entrepreneur. Untuk mencapai kesuksesan tersebut tentunya banyak hambatan dan rintangan yang harus dilalui.

"Di dalam keputusan-keputusan yang kita ambil dalam karier kita harus tetap melibatkan keluarga, karena dengan adanya keluarga, tantangan apapun dalam karier dapat kita atasi dengan adanya dukungan dengan keluarga," tukas Former CEO IBM Indonesia, Betti Alisjahbana, di Hotel Ritz Carlton PP, Jakarta, Kamis (2/12/2010).

Berangkat dari hal ini, Majalah Marketing dan Twibless menggelar acara bertajuk Women in Business Conference 2010 "Power Your Dream: The Journey of Women Dreams" yang dikemas dengan berbagai topik yaitu: dreams-passion-action-success, financial, career development, innovation and creativity, happy at work, serta happy at home.

Dalam acara ini dihadirkan para wanita yang sangat menginspirasi dan tentunya sukses dalam dunia bisnis dan wirausaha. Mereka di antaranya Aviliani (economist), Anne Avantie (Designer n Social artist), Cynthia Wihardja (Action Coach), Rene Suhardono (career coach), Safir Senduk (finacial planner), Avanti Fontana (book author: innovate we can), dan Nia Dinata (movie director n producer).

Sekadar informasi, majalah marketing adalah majalah bisnis khusus marketing yang membahas tren aktual di bidang marketing. Sementara Twibless adalah lembaga yang banyak berkecimpung dalam event-event yang menyangkut komunitas wanita di Indonesia.

http://economy.okezone.com/read/2010/12/02/320/399342/wanita-wanita-penginspirasi-di-dunia-entrepreneur

Sunday, December 26, 2010

Apakah Anda Pemimpin Bisnis Yang Inspiratif ?

American business professionals are uninspired. Only 10% of employees look forward to going to work and most point to a lack of leadership as the reason why, according to a recent Maritz Research poll. But it doesn’t have to be that way. Demikian pernyataan Carmine Gallo, seperti yang saya kutip dari yahoo.com edisi 11 Oktober 2007. Menurutnya semua pimpinan bisnis seharusnya memiliki kekuatan untuk memberi semangat, memotivasi, dan mempengaruhi secara positif orang lain dalam kehidupan profesionalnya.

Untuk itu kemampuan berkomunikasi, misalnya dengan para karyawan, klien, dan investor, menjadi sangat penting. Kalau anda memiliki kemampuan komunikasi bisnis, anda layak disebut sebagai pemimpin yang inspiratif. Apa saja yang perlu anda lakukan untuk menjadi pemimpin seperti itu?

(1).Tunjukkanlah antusiasme (semangat, kegairahan dan kegembiraan) anda yang besar. Bagaimana anda akan berhasil mendorong atau memberi semangat kerja kepada orang lain kalau anda sendiri loyo. Memberi semangat tidak bisa diajarkan dalam kelas tetapi dicontohkan dalam kehidupan keseharian anda. Dengan cara itu anda bakal mampu meyakinkan para karyawan,mitra kerja dan investor untuk mau bekerjasama dengan anda. Misalnya, Richard Tait dengan ide cemerlangnya tentang produk mainan dan permainan buat anak-anak, telah mampu menggaet mitra bisnis dan investor untuk mau bergabung dengan perusahaannya.

(2).Jelaskan gagasan anda dengan jernih. Tunjukkan keahlian anda dan sampaikan visi anda secara spefifik, taatasas, dan mudah diingat. Karena visi merupakan cita-cita dari anda atau perusahaan anda maka rumusan visi harus sependek mungkin;tak lebih dari sepuluh kata. Misalnya visi yang dibuat Bill Gates begitu ringkasnya: -komputer di setiap meja dan setiap rumah-.

(3).Menjual gagasan. Kegiatan ini bertujuan meyakinkan orang lain. Semacam menumbuhkan pengetahuan, kesadaran, minat, keiinginan kuat, dan akhirnya mau mengadopsi gagasan anda. Caranya berupa persuasi kepada orang lain lewat presentasi dalam pertemuan-pertemuan bisnis. Perlakukanlah mereka sebagai sahabat kental anda; bukan sebagai tamu. Syaratnya anda sendiri benar-benar harus yakin dengan kelebihan atau manfaat dari ide anda.

(4).Uraikanlah suatu kisah secara lebih rinci dan mudah diingat orang lain. Misalnya kisah sukses pebisnis setelah mengadopsi gagasan anda. Tentunya yang sangat terkait dengan latar belakang profesi bisnis para pengunjung. Mereka pasti semakin tertarik ketimbang melihat sajian-sajian data dan grafik yang rumit.

(5).Ajaklah orang lain berpartisipasi. Pemimpin inspiratif senang mengajak para karyawan, pelanggan, dan kolega bisnis untuk bersama-sama membangun perusahaannya. Pendekatan ini merupakan bentuk menghargai orang lain. Utamanya dalam mendorong karyawan yunior. Mereka akan melihat, merasakan, dan menilai apa yang mereka telah perbuat adalah sangat berarti bagi dirinya dan juga perusahaan. Dan ini merupakan hasil umpan balik dari partisipasi mereka.

(6).Perkuatlah pandangan optimistik. Ungkapkanlah tentang hari esok yang lebih cerah. Selalu berbicaralah dengan bahasa yang positif dan optimistik. Kedua hal itulah merupakan rahasia di balik kesuksesan seorang pemimpin inspiratif. Inti sifat optimistik adalah setelah kesulitan…..datanglah kemudahan.

(7).Meningkatkan potensi diri. Itulah bentuk investasi emosional. Pujian adalah cara termudah untuk mendekatkan orang lain pada anda.Dengan pujian yang tulus seseorang akan mengurangi keragu-raguan tentang potensinya. Bahkan bakal meningkatkan spiritnya. Dengan mendorong orang lain sama saja anda memberi perhatian dan penghargaan kepadanya. Pada gilirannya mereka akan berjalan berdampingan dengan anda membangun bisnis anda. Mengapa? Karena anda tidak kikir memuji orang lain.

Menumbuhkan jiwa Entrepreneurship

Akibat krisis finansial global yang diikuti pemutusan hubungan kerja (PHK), pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan. Data Organisasi Buruh Dunia (ILO, 2009), menyebutkan sektor industri/usaha menyumbang sedikitnya 170.000 hingga 650.000orang.

Jumlah itu bisa makin meroket akibat goyahnya sejumlah industri inti, yang bakal turut menyeret ratusan industri pendukung.

Sebagai contoh adalah industri garmen yang membutuhkan pemasok bahan baku kain, benang, bahan kimia, logistik, sampai komponen mesin yang disebut subkontraktor.

Demikian juga industri otomotif dengan jaringan pemasok komponen serta industri pulp dan kertas.

Fenomena pengangguran akibat PHK, tentu saja menimbulkan keprihatinan kita bersama. Apalagi, mendekati pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di mana suhu politik tengah memanas.

Tingginya angka pengangguran itu — selain berbanding lurus dengan tindak kriminalitas — dikhawatirkan akan digunakan oknum tertentu untuk menciptakan konflik dan disintegrasi bangsa.

Maka, sudah semestinya jika seluruh elemen bangsa menyikapi persoalan pengangguran secara jernih, sembari memikirkan solusi jitu untuk mengatasinya.

Lebih dari itu dalam masyarakat ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship). Jiwa dan semangat kewirausahaan ini, sangat urgen dalam menentukan kemajuan perekonomian suatu negara.

Bukan hanya ketepatan prediksi dan analisis yang tepat, tetapi juga merangsang terjadinya invensi dan inovasi penemuan-penemuan baru yang lebih efektif bagi pertumbuhan ekonomi.

Menurut Pinchot (1988), kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan kemampuan untuk menginternalisasikan bakat rekayasa dan peluang yang ada. Seorang entrepreneur akan berani mengambil resiko, inovatif, kreatif, pantang menyerah, dan mampu menyiasati peluang secara tepat.

Sementara, Husaini Usman dalam bukunya Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (2008), menyebut setidaknya dua cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan.

Pertama, pembiasaan dalam keluarga. Semenjak anak-anak masih keci, orangtua harus sudah memperkenalkan jiwa kewirausahaan. Misalnya, anak-anak diikutkan pada usaha kerajinan atau industri rumahtangga (home industry) yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

Tentu saja, sebelumnya sudah disepakati jenis pekerjaan antara pemilik usaha dengan orangtua, sebatas yang terjangkau bagi anak-anak.

Tiap akhir minggu, mereka juga digaji sebagaimana pekerja lainnya, sekali pun tidak seberapa. Gaji itu tidak boleh digunakan untuk jajan, melainkan ditabung.

Cara ini dimaksudkan agar anak memiliki pengalaman bagaimana menjadi pekerja, sekaligus menanamkan pelajaran bagaimana menghargai hasil keringat sendiri — dengan cara menabung uang hasil kerjanya.

Lebih dari itu, dengan bekerja di home industry anak-anak memperoleh dua keuntungan; mereka memiliki pengalaman bekerja, menghayati dunia usaha dan sekaligus merasakan bagaimana hidup sebagai pekerja.

Sekali dalam sebulan, anak-anak ditugasi ke pasar. Mereka harus mencari informasi berbagai harga barang-barang di pasar, seperti harga gula, beras, berbagai macam sayur, peralatan rumah tangga dan lain-lain.

Anak-anak juga disuruh menanyakan satu persatu harga berbagai barang sekali pun tidak membelinya. Selanjutnya, hasil survai pasar tersebut dianalisis dan dijadikan bahan diskusi rutin tiap bulan di lingkungan keluarga.

Kegiatan ini dimaksudkan agar anak menjadi akrab dengan kehidupan nyata, mampu berkomunikasi dengan baik, mengemukakan pendapat, menarik kesimpulan, sekaligus membiasakan diri selalu mengikuti perkembangan ekonomi sehari-hari.

Pendidikan Kewirausahaan
Kedua, penanaman kewirausaan melalui pendidikan. Di sekolah/Perguruan Tinggi, perlu dimasukkan pelajaran atau mata kuliah kewirausahaan dengan proporsi lebih ketimbang pelajaran/mata kuliah lainnya—paling tidak seimbang. Pelajaran kewirausahaan itu, harus disajikan secara sistematis serta disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan usia peserta didik. Kemasan pelajaran juga harus menarik minat peserta didik, sehingga mereka merasa enjoy mempelajarinya, tidak ada paksaan dan belajar dalam kondisi gembira.

Sekali waktu, sekolah perlu mengundang para pelaku bisnis yang sukses. Mereka diminta menerangkan atau menceritakan perjalanan hidup mereka, dan bagaimana kiat-kiat agar usaha bisa sukses.

Kisah hidup itu, paling tidak akan merangsang anak untuk meniru atau meneladaninya. Jika memungkinkan, anak-anak juga diikutkan dalam kegiatan magang kerja di suatu usaha.

Tujuanya, selain memperkenalkan anak pada kondisi usaha riil, mereka juga bisa melihat langsung praksis dari teori-teori yang telah diperolehnya.

Pembelajaran kewirausaan, kata P Budi Santosa (2008), akan lebih efektif jika sekolah juga mendirikan usaha nyata. Misalnya, sekolah mendirikan gerai penjual makanan, simpan pinjam, jasa tiket transportasi, perbankan, kursus bahasa asing dan sebagainya.

Selanjutnya, anak didik secara bergantian mendapat tugas berpraksis di situ, dengan target-target yang telah ditentukan. Sebagaimana kegiatan magang, pendirian dunia usaha di sekolah itu bertujuan mengakrabkan anak didik antara teori dan praktik nyata.

Pada akhirnya, semangat dan jiwa kewirausaan merupakan pondasi ampuh bagi bangsa ini menghadapi krisis finansial global, maupun peningkatan angka pengangguran.

Tatkala pendidikan kewirausahaan — yang ditanamkan melalui keluarga dan pendidikan formal — telah berjalan efektif, sebesar apa pun krisis finansial akan disikapi dengan kepala dingin.

Itu karena masyarakat telah terbiasa memecahkan problem berat dengan strategi yang cepat dan tepat. Lebih dari itu, makin berat krisis justru makin mematangkan penguasaan masyarakat terhadap ilmu kewirausahaan yang telah dipelajarinya.

Pada kondisi demikian, tidak akan terjadi masyarakat depresi atau kehilangan semangat hidup, hanya karena PHK. Semoga.
[] Penulis adalah Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.